Dunia Islam : Kenapa Pintu Rezeki di Tutup Oleh Allah.SWT | Tips Mendapat Reszeki

Dunia Islam : Kenapa Pintu Rezeki di Tutup Oleh Allah.SWT | Tips Mendapat Reszeki- - -Banyak orang mencari sebuah solusi untuk mendapatkan rezeki, banyak orang juga mencari tips untuk mendapatkan banyak uang. Tidakkah kita berfikir kenapa rezeki kita menjadi seret atau tidak lancar ? Sebuah kisah yang pernah saya temui, yakni ada seorang wanita yang memiliki 3 anak dan kemudian bertanya kepada saya, kenapa penghasilan saya sedikit, padahal saya sudah sholat tepat waktu, baik sunnah atau wajib, dan juga sering sedekah kepada orang lain. Kemudian saya bertanya kembali kepada dia, Apakah kegiatan anda atau aktivitas anda ?

Dan ternyata dia selalu pergi kepada orang pintar dan percaya bahwa orang pintar adalah pihak ketiga dari allah, maksudnya adalah Allah. SWT tidak akan pernah turun langsung untuk memberikan sebuah rezeki kepada umatnya, dan oleh karena itu dia yakin bahwa si orang pintar ini memiliki kemampuan untuk membantu juga. Jika aktivitasnya seperti itu bagaimana mungkin Allah. SWT akan membantu dia, dan yang paling parah adalah dia melaksanakan sholat ketika dia jatuh dan ketika dia butuh. Ketika saya mendengar kisah dia, dan saya hanya mengatakan, Setiap usaha yang di awali hal yang buruk maka akhirnya akan buruk, dan ketika anda mendapatkan masalah yang besar, maka janganlah mencari solusi, tetapi carilah dulu penyebabnya baru mencari solusinya. Singkat cerita wanita tersebut bertekad untuk tidak melakukan aktivitas yang bukan anjuran dari Allah. SWT.
Dunia Islam-Kenapa Pintu Rezeki di Tutup Oleh Allah-SWT-Tips Mendapat Reszeki
Naaah dari sebuah cerita tersebut kita dapat membuktikan bahwasanya rezeki itu hanya Allah. SWT yang dapat mengaturnya, kita hanya berdoa dan berusaha, jangan pernah menyalakan allah jika semua hal yang diperintahkan oleh Allah. SWT telah kita lakukan, tetapi Allah. SWT masih belum memberikan apa yang kita mau. Disinilah letak Allah.SWT memberikan ujian kepada kita. Disini Informasi Dunia Pendidikan akan memberikan beberapa Tips Membuka Pintu Rezeki dari Allah SWT.

Ada 4 kunci untuk membuka pintu-pintu rezeki

1. IMAN KEPADA ALLAH SWT.
Kunci pertama adalah Iman kepada Allah Swt. Kunci pertama ini disebutkan-Nya dalam surat al-A’raaf [7]: 96 yang berbunyi:
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi…”

Orang yang beriman kepada Allah Swt disebut orang mukmin. Sikap orang mukmin adalah percaya dengan sepenuh hati bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan ini adalah ketentuan dan ketetapan dari Allah Swt, salah satunya mengenai rezeki. Rezeki yang diperolehnya merupakan hasil ikhtiar dan ketetapn (banyak maupun sedikit) dari Allah Swt yang diterimanya dengan ikhlas dan penuh rasa syukur.

2. TAQWA KEPADA ALLAH SWT.
Kunci yang kedua adalah takwa kepada Allah Swt. Setelah iman, Allah Swt menyebutkan bahwa hamba-Nya yang bertakwa akan mendapatkan berkah, rezeki yang tidak disangka-sngka, dan jalan keluar dari masalah. Kunci kedua ini disebutkan-Nya dalam surat al-A’raaf [7]: 96 yang berbunyi:

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi…”

Dan surat Ath-Thalaaq [65]: 2-3 yang berbunyi:
“…Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya…”

Orang yang bertakwa kepada Allah Swt disebut orang muttaqin. Dan,
ciri-ciri ataupun tanda-tanda orang muttaqin adalah sebagaimana tersurat dalam firman Allah Swt:
“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali imran [3]: 134)

a. Menafkahkan harta di waktu lapang maupun sempit.
b. Mampu menahan amarah dan emosi.
c. Pemaaf terhadap kesalahan orang.

3. BERTAWAKAL.
Tawakal merupakan kunci pembuka pintu rezeki yang ketiga. Disebutkan dalam surat Ath-Thalaaq [65]: 3 bahwasanya Allah Swt akan mencukupkan keperluan hamba-Nya jika bertawakal kepada-Nya.

“…Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”

Sebagaimana disebutkan pada ayat di atas, Allah Swt yang menentukan takdir segala sesuatu yang diciptakan-Nya, Dia Maha Pengatur segala urusan dengan baik, kewajiban manusia adalah memasrahkan diri atas segala ketentuan yang telah ditetapkan oleh-Nya. Pada intinya bahwa tawakkal bukan hanya pasrah tanpa adanya usaha, melainkan usaha dibarengi sikap memasrahkan diri sepenuhnya atas hasil yang akan dicapai kepada Allah Swt Sang Pencipta.

4. BERSYUKUR ATAS NIKMAT.
Selain iman, takwa dan tawakkal yang menjadi kunci pembuka pintu rezeki, ada satu kunci lainnya yang tidak boleh dilupakan, yaitu bersyukur. Rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah Swt adalah kunci untuk menambah rezeki yang telah diberikan. Allah Swt senantiasa menekankan kepada hamba-Nya untuk selalu bersyukur agar nikmat-Nya selalu ditambah, sebagaimana janji-Nya:

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmt-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim [14]: 7)

Sebaliknya, jika kita kufur atas nikmat yang telah diberikan maka tunggulah akibat yang telah dijanjikan-Nya, yaitu azab yang pedih. Selain itu, kita juga perlu mencamkan bahwa jika kita kufur atas nikmat maka bukan tidak mungkin Allah Swt akan menutup pintu-pintu rezeki-Nya kepada kita. Naudzubillaah min dzaalik!

Banyak atau sedikitnya rezeki yang kita terima hendaknya tetap disyukuri bukan malah kufur terhadap-Nya. Meskipun rezeki sedikit tetapi digunakan untuk hal-hal positif, tentu akan membawa ketenangan bagi pemiliknya. Keberkahan rezeki tidak hanya terletak dari bertambahnya rezeki, tetapi juga pada ketenangan, ketentraman, dan kedamaian yang diakibatkannya. Jadi, pandai-pandailah bersyukur atas nikmat yang kita terima!

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Dan Perbedaan Segment Dan Offset

Halal atau Haram Suami Memimum Air Susu Istri Dalam Sudut Pandang Islam

Pengertian Dan Adab Dalam Berpakaian Menurut Islam