Belajar Tajwid - Pengertian dan Hukum Bacaan Mad Tamkin

Belajar Tajwid - Pengertian dan Hukum Bacaan Mad Tamkin- - -Membaca al-qur'an memang adalah aktifitas yang wajib dilakukan umat islam, karena dengan membaca ayat suci al-qur'an dapat menambah pahala bagi setiap ayatnya yang kita baca, namun jika teman - teman belum bisa membaca al-qur'an jangan pernah menyerah dan teruslah membaca meskipun itu masih terbata-bata, dan jangan lupa belajar hukum bacaan yang mana kelah akan membantu teman - teman melancarkan bacaan sahabat. disini kami menyediakan tempat belajar ilmu tajwid secara online dengan contoh audio-nya sehingga dapat membantu teman - teman dalam belajar hukum bacaan.

Mad Tamkin adalah salah satu cabang dari hukum Mad Far’i yang berlaku untuk huruf Waw Sukun bertemu Waw Berharakat, dan Ya Sukun bertemu Ya Berharakat. Kunci hukum Mad Tamkin sama seperti hukum-hukum Mad Far’i lainnya, yaitu terletak pada Hukum Mad Thobi’i.

Secara bahasa, Mad Tamkin adalah cara memanjangkan bacaan (Mad) pada huruf Waw dan Ya apabila bertemu dengan huruf yang identik, sama persis baik sifat dan mahrajnya; satu sukun dan satu lagi berharakat. Dan kedua huruf yang sama persis ini bentuknya terpisah atau tidak berada di dalam satu kata/kalimat.

Namun, ada pernyataan lain yang mendefinikasikan Hukum Mad Tamkin, yang akan admin Pendidikan Islam bahas dibawah ini, silahkan simak dengan baik.

Tamkin artinya penetapan - Penetapan ini berlaku;
  • Apabila huruf berharakat Kasrah ( ـــــِـــ ) bertemu huruf Ya Sukun ( يْ ), dan huruf setelahnya adalah huruf Ya Berharakat ( يَ , يِ , يُ )
  • Dan apabila huruf berharakat Dhammah ( ـــــــُــــــ ) bertemu Waw sukun ( وْ ), dan setelahnya adalah huruf Waw Berharakat ( وَ, وِ, وُ )
  • Maka cara membacanya sama seperti membaca hukum Mad Thobi’i, serta panjang bacaanya adalah 2 harakat.
  • Dan pada pertemuan huruf yang kedua dan ketiga yang sifat dan makhraj-nya sama, cukup dibaca 1 harakat. Dan tidak dibaca sebagaimana hukum Idgham (peleburan dua huruf yang dibaca seperti huruf yang bertasydid).
Perlu digaris bawahi, apabila terjadi pertemuan dua huruf yang sama sifat dan makhrajnya di dalam kata/kalimat yang terpisah – satu sukun dan satu lagi huruf berharakat-, maka yang berlaku adalah hukum Idgham Mutamatsilain dan Hukum Idgham Mitslain. Sebagaimana hukum-hukum Idgham, yaitu memiliki ciri-ciri Tanda Tasydid Hukum , yaitu tasydid yang diberikan karena adanya hukum pertemuan atau peleburan pada kata/kalimat. Akan tetapi, hukum pertemuan dua huruf (Idgham) yang identik dan disimbolkan dengan Tanda Tasydid tersebut tidak berlaku pada hukum Mad Tamkin.

Contoh Hukum Bacaan Mad Tamkin Dengan Surat Al-Qur'an

Contoh Hukum Bacaan Mad Tamkin
Contoh Hukum Bacaan Mad Tamkin

Contoh Hukum Bacaan Mad Tamkin

Di dalam Surah Al-Insyiqaq ayat 25 di atas, silahkan perhatikan di depan huruf Waw Sukun terdapat huruf Alif. Sebelumnya di hukum Idgham Mutamatsilain sudah dijelaskan soal huruf Alif ini.

Alif disamping huruf Waw Sukun ini sebagai bentuk kata JAMAK

( اٰمَنُوْا artinya ‘beriman’ menunjukkan kata jamak atau banyak yaitu orang-orang yang beriman ).

Tanpa huruf Alif di samping huruf Waw Sukun tersebut maknanya akan berbeda. Penjelasan ini lebih kepada Tafsir,Di dalam Ilmu Tajwid, huruf Alif ini tidak berfungsi atau dianggap tidak ada. Pada mushaf Timur Tengah, diberi bulatan kecil di atas huruf Alif. Karena ALIF DIANGGAP TIDAK ADA , maka – pada Surah Al-Insyiqaq ayat 25 di atas – yang berlaku adalah cara membaca sesuai dengan hukum Mad Tamkin.
Silahkan lihat petunjuk Gambar di bawah tentang Penjelasan Mad Tamkin!
Dan bedakan antara hukum Idgham Mutamatsilain dengan hukum Mad Tamkin. Apabila terjadi dua huruf yang sama sifat dan mahrajnya – satu sukun dan satu lagi berharakat -, maka yang berlaku adalah hukum Idgham Mutamatsilain, yaitu ditandai dengan Tasydid Hukum di atas huruf berharakat.

Belajar Tajwid - Pengertian dan Hukum Bacaan Mad Tamkin
Ingat Sekali lagi, Kunci Mad Tamkin adalah mengingat hukum Mad Thobi berbaris Kasrah dan Dhammah. Namun, apabila sebelum huruf Waw Berharakat atau Ya Berharakat tidak terjadi hukum Mad Thobi’i, maka yang berlaku adalah Hukum Idgham Mutamatsilain.

Pengertian dan Penjelasan Hukum Mad Tamkin Lainya

Di atas sempat disinggung bahwa ada pernyataan lain yang mendefinisikan mengenai hukum Mad Tamkin. Di sini tidak akan membahas siapa yang keliru atau tidak, inilah yang paling benar dan inilah yang salah, karena dari perbedaan-perbedaan ini secara garis besar, membaca Hukum Mad Tamkin adalah sama seperti membaca hukum Mad Thobi’i, yaitu panjang bacaannya adalah 1 alif atau 2 harakat. Dan huruf bertasydid kadar/panjang bacaannya adalah 2 harakat, sebagaimana sudah dijelaskan di dalam pengertian Hukum Mad.

Ada 2 Pernyataan lain mendefinisikan hukum Mad Tamkin, tetapi disini disebut dengan PERAWI:

PERAWI 1: hukum Mad Tamkin adalah cara memanjangkan bacaan (Mad) apabila berhimpun dua huruf Ya dalam satu kata/kalimat.
  • huruf Pertama: Ya Sukun
  • huruf Kedua: Ya Berharakat Kasrah
  • Mad Tamkin yang dimaksud di sini hanya berlaku apabila terjadi pertemuan huruf Ya Sukun dan Ya berharakat Kasrah di dalam satu kata/kalimat, atau tidak terpisah.
  • Penetapan hukum ini terjadi karena menjadi satu huruf “Ya berharakat Kasrah dan Bertasydid” dan terdapat huruf alif kecil di bawah huruf Ya tersebut.
  • Alif kecil dibawah huruf Ya Kasrah Bertasydid ini, sebagai simbol harus dibaca dua harakat. Simbol atau Penandaan Harakat yang sama bentuknya dengan hukum Mad Thobi’i

Gambar “Ya” dibawah ini adalah huruf yang dimaksud Perawi 1:
contoh contoh huruf Mad Tamkin di dalam surah di al quran
salah satu contohnya:
Belajar Tajwid - Pengertian dan Hukum Bacaan Mad Tamkin
PERAWI 2: hukum Mad Tamkin adalah cara memanjangkan bacaan (Mad) apabila terdapat huruf Ya Bertasydid bertemu dengan Huruf Ya Sukun dalam satu kata/kalimat.
Gambar “Ya” dibawah ini adalah huruf yang dimaksud Perawi 2:
Belajar Tajwid - Pengertian dan Hukum Bacaan Mad Tamkin
Dari bentuk huruf pada hukum Mad Tamkin yang dimaksud Perawi 1 maupun Perawi 2, sebenarnya tidak ada perbedaan. Perbedaan hanya terletak pada cara mendefinisikan hukum tersebut.

Menurut pendapat admin eduside.blogspot.com menganggap ini adalah hukum Mad Thobi’i berharakat Kasrah, sekalipun di atasnya terdapat Tanda tasydid.

Tanda Tasydid yang diberikan untuk huruf Ya tersebut adalah Tasydid Ashli (asal muasalnya dua huruf yang sama sifat dan makhrajnya, satu sukun dan satu lagi berharakat, dan berada dalam satu kata/kalimat). Dan penjelasan ini sudah dibahas di dalam pengertian Tanda Tasydid Hukum dan Tasydid Ashli.

Demi menguatkan pendapat kami yang mana menggangap hukum Mad Tamkin yang dimaksud – baik Perawi 1 dan 2 – adalah hukum Mad Thobi’i berharakat Kasrah, sekalipun di atasnya terdapat Tanda Tasydid.
  1. Apabila terdapat huruf berharakat Kasrah ( ـــــِـــ ) bertemu huruf Ya Sukun ( يْ ), maka yang berlaku adalah hukum Mad Thobi’i, dan disimbolkan dengan huruf alif kecil di bawah huruf tersebut. Panjang bacaanya adalah 2 harakat.

  2. Panjang Bacaan Huruf Bertasydid dibaca 1 alif atau 2 harakat, kecuali huruf Mim dan Nun, dapat dibaca lebih panjang lagi, karena mengandung hukum Ghunnah Musyaddadah.

  3. Jika panjang bacaan pada hukum Mad Tamkin yang dimaksud oleh Perawi 1 dan Perawi 2, sama seperti panjang bacaan Mad Thobi’i dan Huruf Bertasydid. Pertanyaannya, KENAPA MESTI ADA HUKUM YANG BARU?

  4. Baik Perawi 1 dan 2, menyatakan bahwa hukum Mad Tamkin hanya dikhususkan untuk Huruf Ya berharakat Kasrah dan Bertasydid saja. Maka yang perlu digarisbawahi, bahwa di dalam Al-Quran juga terdapat huruf Ya Bertasydid Fathah dan Ya Bertasydid Dhammah. Dan ukuran panjang bacaan, sama dengan Mad Tamkin yang dimaksud oleh Perawi 1 dan 2.
  5. Ukuran panjang bacaan (MAD) seperti ini juga berlaku untuk semua huruf Mad Thobi bertasydid, baik Fathah, Dhammah,dan Kasrah.

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Dan Perbedaan Segment Dan Offset

Halal atau Haram Suami Memimum Air Susu Istri Dalam Sudut Pandang Islam

Pengertian Dan Adab Dalam Berpakaian Menurut Islam